BAB I
PENDAHULUAN
1.
Latar
belakang masalah
Dasar pemikiran adanya munasabah diantar ayat-ayat dan surat-surat
dalam al-quran . asy-satibi menjelaskan bahwa satu surat dapat mengandung
banyak masalah , namun masalah-masalah tersebut berkaitan antara satu denagn
yang lainnya . sehingga seseorang jangan hanya mengarahkan pandangan pada awal surat tetapi hendaknya memperhatikan akhir surat
atau sebaliknya , karena apabila tidak demikian akan terabaikan maksud dari
ayat-ayat yang diturunkan itu.
Mengenaihubungan anatar suatu ayat atau surat denagn ayat atau
surat sebelum atau sesudahnay sama pentingnya denganmengetahui asbabun nuzul .
sebab mengetahui adanya hubungan antara ayat-ayat dan surat-suratitu dapat pula
membantu untuk memahami denagn tepat ayat-ayat yang bersangkutan. Ilmu al-quran
yang mengenai masalah ini disebut ilmu tanaasubil aayati was suaar ( munasabah
ayat dan surat) ilmu ini dapat berperan menggantikan ilmu asbabun nuzul , apabila tidak mengetahui
adanya relevansi ayt itu denagan ayat
lainnya . sehingga timbullah suatu masalah dikalangan para ulama tentang mana
yang lebih didahulukan antara mengetahui sebab turunnya ayat dengan mengetahui
hubungan antara ayat itu dengan ayat lain.
Disini saya akan membahas tentang munasabah
al-qur’an yang kurang diperhatikan oleh para ulama dahulu ,ulama yang
pertama menaruh perhatian tentang munasabah ini menurut asy-suyuti adalah
syaikh abu bakar an-naisaburi.
2. Rumusan
masalah
1. Apa pengertian dari munasabah, secara
etimlogi maupun secara terminologi ?
2. Mengapa munasabah dianggap penting dalam
mempelajari al-qur’an ?
3. Bagaiman cara untuk mengetahui adanya
munasabah?
4. Sebutkan dan jelaskan macam-macam
munasabah.
BAB II
PEMBAHASAN
1.
Pengertian munasabah
Secara etimologi menurut asy-suyuti munasabah berarti al-musyakalah
( kesempatan ), al-muqarah (kedekatan), an-nasib (kerabat),dan istilah
munasabah dalam bab qiyas yang berarti al-wasf al-muqarib li al-hukm( gambaran
yang berhubungan dengan hukum ) dan diungkapkan pula dengan kata rabth (
pertalian)[1].
Adapun pengertian secara terminologi ,
menurut :
·
Az-zarkasyi
Munasabah adalah suatu hal yang dapat difahami tatkala
dihadapkan pada suatu hal, pasti akal akan menerimanya
·
Manna al-qattan
Munasabah adalah sisi keterkaitan antara beberapa
ungkapan dalam satu ayat antar ayat atau antar surat dalam al-qur’an.
·
Al-arabi
Adalah keterikatan ayat-ayat al-quran sehingga
seolah-olah merupakan ungkapan yang mempunyai makna dan keteraturan redaksi.
·
Al-biqa’I
Munasabah adalah suatu ilmu dalam al-quran yang mencoba mengetahui
alasan-alasan dibalik susunan atau urutan bagian-bagian dalam al-quran baik
ayat dengan ayat atau surat dengan surat[2]
Secara istilah ilmu munasabah adalah ilmu yang menerangkan korelasi
atau hubungan antara ayat satu dengan ayat yang lain, baik ayat yang ada
dibelakangnya atau ayat yang ada dimukanya. [3]
2.
Langkah-langkah mencari munasabah
Untuk meneliti keserasian susunan ayat dan surat dalam al-quran
diperlukan ketelitian dan pemikiran yang mendalam. Asy-suyuti menjelaskan langkah-langkah yang perlu
diperhatikan untuk mencari munasabah , yaitu:
1.
Memperhatikan tujuan pembahasan suatu surat yang
menjadi objek pencarian
2.
Memperhatikan uraian ayat-ayat yang sesuai dengan
tujuan yang dibahas dalam surat
3.
Menentukan tingkatan uraian-uraian itu apakah ada
hubungannya atau tidak
4.
Dalam mengambil kesimpulannya hendaklah memperhatikan
ungkapan-ungkapan bahasanya dengan benar-benar dan tidak berlebihan .[4]
Kriteria ukuran untuk menetapakan ada atau tidaknya munasabah
anatar ayat –ayat dan antara surat-surat adalah tamastul atau tasyabuh (
persamaan / persesuian) antara maudhu-maudhunya.
Apabila ayat-ayat atau surat-surat itu mengenai hal-hal yang ada
kesamaan yang berhubungan ayat-ayat pemulaannyadenagn ayat-ayat penghabisannay
maka terdapatlah munasabah atau
relevansi antar ayat-ayat- atau
surat-surat secara logis dan dapat diterima dan apabila mengenai ayat atau
surat-surat yang berbeda0-nbeda sebab turunnya dan tentang hal-hal yang tidak sama maka sudah tentu tidak ada
munasabah antar ayat-ayat atau surat-surat.
Letak atau titik persesuian
natar ayat dan surat kadang-kadang tampak jelas dan kadang-kadang tidak
tampak , jelasnya letak munasabah antar ayat-ayat tersebut sedikit
kemungkinannya, sebaliknya terlihatnay dengan jelas letak munasabah antar
surat-surat jarang sekali kemungkinannya . hal ini disebabkan karena
pembicaraan mengenai suatu hal yang jarang bisa sempurna hanya denagn satu ayat
saja , maka dari itu untuk mencari letak atau titik persesuaian antara
ayat-ayat atau surat-surat harus dengan meneliti semua ayat dari awal hingga
akhir surat[5].
3.
Macam- macam munasabah
1. macam-macam sifat munasabah
·
persesuaian yang nyata/jelas ( dzaahirul irtibath)
yaitu yang persesuaian atau persambungan antar bagian
al-quran yang satu dengan yang lain tampak jelas dan kuat. Karena kaitan
kalimat yang satu dengan yang laintampak erat, sehingga yang satu tidak bisa
menjadi kalimat yang sempurna jika dipisahkan dengan kalimat yang lain.
·
Persambungan yang tidak jelas (khafiyatul irtibath)
antar bagian al-quran dengan yang lain , sehingga tidak tampak adanya pertalian
untuk keduanya. Bahkan seolah-olah masing-masing surat atau ayat berdiri
sendiri-sendiri karena ayat yang satu itu di athofkan pada ayat yang lain atau
karena yang satu bertentangan dengan yang lain . contohnya hubungan
ayat Q.S al-baqarah:189 yang berbunyi
* tRqè=t«ó¡o
Ç`tã Ï'©#ÏdF{$# ( ö@è% }Ïd àMÏ%ºuqtB Ĩ$¨Y=Ï9 Ædkysø9$#ur
3 }§øs9ur É9ø9$# br'Î/
(#qè?ù's?
Vqãç6ø9$#
`ÏB
$ydÍqßgàß £`Å3»s9ur
§É9ø9$# Ç`tB 4s+¨?$# 3 (#qè?ù&ur
Vqãç7ø9$#
ô`ÏB $ygÎ/ºuqö/r& 4 (#qà)¨?$#ur
©!$# öNà6¯=yès9 cqßsÎ=øÿè?
ÇÊÑÒÈ
189. mereka bertanya kepadamu tentang bulan
sabit. Katakanlah: "Bulan sabit itu adalah tanda-tanda waktu bagi manusia
dan (bagi ibadat) haji; dan bukanlah kebajikan memasuki rumah-rumah dari
belakangnya[116], akan tetapi kebajikan itu ialah kebajikan orang yang
bertakwa. dan masuklah ke rumah-rumah itu dari pintu-pintunya; dan bertakwalah
kepada Allah agar kamu beruntung.
[116]
Pada masa jahiliyah, orang-orang yang berihram di waktu haji, mereka memasuki
rumah dari belakang bukan dari depan. hal ini ditanyakan pula oleh Para sahabat
kepada Rasulullah s.a.w., Maka diturunkanlah ayat ini.
Dengan
ayat 190
(#qè=ÏG»s%ur Îû È@Î6y «!$# tûïÏ%©!$# óOä3tRqè=ÏG»s)ã wur (#ÿrßtG÷ès? 4 cÎ) ©!$# w =Åsã úïÏtG÷èßJø9$# ÇÊÒÉÈ
190. dan perangilah di jalan Allah orang-orang yang
memerangi kamu, (tetapi) janganlah kamu melampaui batas, karena Sesungguhnya
Allah tidak menyukai orang-orang yang melampaui batas.[6]
2. macam- macam materi munasabah
·
Munasabah antar surat dengan surat sebelumnya
Berfungsi menerangkan atau menyempurnakan ungkapan pada surat
sebelumnya.
Contoh Q.S al-fatihah ayat 1
ßôJysø9$#
¬!
Å_Uu
úüÏJn=»yèø9$#
ÇËÈ
2. segala puji[2] bagi Allah, Tuhan semesta
alam[3].
kata alhamdulillah yang berkolerasi dengan Q.S Al-baqarah :152
þÎTrãä.ø$$sù
öNä.öä.ør&
(#rãà6ô©$#ur
Í<
wur
Èbrãàÿõ3s?
ÇÊÎËÈ
152. karena itu, ingatlah kamu kepada-Ku
niscaya aku ingat (pula) kepadamu[98], dan bersyukurlah kepada-Ku, dan
janganlah kamu mengingkari (nikmat)-Ku.
[98]
Maksudnya: aku limpahkan rahmat dan ampunan-Ku kepadamu.
dan Q.S Al-baqarah:186
#sÎ)ur
y7s9r'y
Ï$t6Ïã
ÓÍh_tã
ÎoTÎ*sù
ë=Ìs%
(
Ü=Å_é&
nouqôãy
Æí#¤$!$#
#sÎ)
Èb$tãy
(
(#qç6ÉftGó¡uù=sù
Í<
(#qãZÏB÷sãø9ur
Î1
öNßg¯=yès9
crßä©öt
ÇÊÑÏÈ
186. dan apabila
hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, Maka (jawablah), bahwasanya aku
adalah dekat. aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa apabila ia memohon
kepada-Ku, Maka hendaklah mereka itu memenuhi (segala perintah-Ku) dan hendaklah
mereka beriman kepada-Ku, agar mereka selalu berada dalam kebenaran.
Ungkapan
rabb al-alamin dalam surat al-fatihah berkolerasi dengan firman alloh Q.S
al-baqarah: 21-22
$pkr'¯»t â¨$¨Y9$# (#rßç6ôã$# ãNä3/u Ï%©!$# öNä3s)n=s{ tûïÏ%©!$#ur `ÏB öNä3Î=ö6s%
öNä3ª=yès9 tbqà)Gs? ÇËÊÈ Ï%©!$# @yèy_ ãNä3s9 uÚöF{$# $V©ºtÏù uä!$yJ¡¡9$#ur
[ä!$oYÎ/ tAtRr&ur z`ÏB Ïä!$yJ¡¡9$# [ä!$tB ylt÷zr'sù ¾ÏmÎ/ z`ÏB ÏNºtyJ¨V9$# $]%øÍ öNä3©9
( xsù (#qè=yèøgrB ¬! #Y#yRr& öNçFRr&ur cqßJn=÷ès? ÇËËÈ
21. Hai manusia, sembahlah Tuhanmu yang telah
menciptakanmu dan orang-orang yang sebelummu, agar kamu bertakwa,
22.
Dialah yang menjadikan bumi sebagai hamparan bagimu dan langit sebagai atap,
dan Dia menurunkan air (hujan) dari langit, lalu Dia menghasilkan dengan hujan
itu segala buah-buahan sebagai rezki untukmu; karena itu janganlah kamu
Mengadakan sekutu-sekutu bagi Allah[30], Padahal kamu mengetahui.
[30]
Ialah segala sesuatu yang disembah di samping menyembah Allah seperti
berhala-berhala, dewa-dewa, dan sebagainya.
·
Munasabah antar nama surat dan tujuan turunnya
Setiap surat mempunyai tema pembicaraan yang menonjol
dan itu tercermin pada namanya masing-masing , seperti surat al-baqarah , surat
yusuf , dan an-naml
· munasabah antar bagian suatu ayat
munasabah antar bagian surat ayat sering berbentuk
pola munasabah at-tadhadat (perlawanan
)seperti terlihat dalam surat al-hadid : 4
uqèd
Ï%©!$#
t,n=y{
ÏNºuq»yJ¡¡9$#
uÚöF{$#ur
Îû
ÏpGÅ
5Q$r&
§NèO
3uqtGó$#
n?tã
ĸóyêø9$#
4
ÞOn=÷èt
$tB
ßkÎ=t
Îû
ÇÚöF{$#
$tBur
ßlãøs
$pk÷]ÏB
$tBur
ãAÍ\t
z`ÏB
Ïä!$uK¡¡9$#
$tBur
ßlã÷èt
$pkÏù
(
uqèdur
óOä3yètB
tûøïr&
$tB
öNçGYä.
4
ª!$#ur
$yJÎ/
tbqè=uK÷ès?
×ÅÁt/
ÇÍÈ
4. Dialah yang menciptakan langit dan bumi
dalam enam masa: kemudian Dia bersemayam di atas ´arsy[1453] Dia mengetahui apa
yang masuk ke dalam bumi dan apa yang keluar daripadanya dan apa yang turun
dari langit dan apa yang naik kepada-Nya [1454]. dan Dia bersama kamu di mama
saja kamu berada. dan Allah Maha melihat apa yang kamu kerjakan.
[1453] Bersemayam di atas 'Arsy ialah satu sifat Allah yang wajib
kita imani, sesuai dengan kebesaran Allah dsan kesucian-Nya.
[1454] Yang dimaksud dengan yang naik kepada-Nya antara lain
amal-amal dan do´a-do´a hamba.
Dianatra kata yaliju (masuk ) dan yakhruju (keluar) serta kata
yanzilu (turun) dan kata ya’ruju (naik)terrdapat korelasi perlawanan.
· Munasabah antar ayat yang letaknya
berdampingan
Munasabah ini sering terlihat dengan jelas, tetapi sering pula terlihat tidak
jelas.munasabah antar ayat yang terlihat jelas umumnya menggunakan pola ta’kid
( penguat) , tafsir ( penjelas), I,tirad (bantahan) dan tasydid (penegasan )
Munasabah ayat yang terlihat jelas:
Munasabah antar ayat yang menggunakan pola
ta’kid yaitu apabila salah satu ayat atau bagian ayat memperkuat makna ayat
atau bagian ayat yang terletak disampingnya. contoh firman alloh surat
al-fatihah:1-2
ÉOó¡Î0
«!$#
Ç`»uH÷q§9$#
ÉOÏm§9$#
ÇÊÈ ßôJysø9$#
¬!
Å_Uu
úüÏJn=»yèø9$#
ÇËÈ
Ç`»uH÷q§9$#
ÉOÏm§9$#
ÇÌÈ
1.
dengan menyebut nama Allah yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang[1].
2.
segala puji[2] bagi Allah, Tuhan semesta alam[3].
3.
Maha Pemurah lagi Maha Penyayang
Ungkapan rabb
al alamin pada ayat kedua memperkuat kata ar-rahman dan ar-rahim pada ayat pertama.
Munasbah antar ayat yang menggunakan pola tafsir apabila makna satu
ayat atau bagian ayat tertentu di tafsirkan oleh ayat atau bagian ayat
disampingnya.
Contoh surat al-baqarah : 2-3
y7Ï9ºs Ü=»tGÅ6ø9$# w |=÷u ¡ ÏmÏù ¡ Wèd z`É)FßJù=Ïj9 ÇËÈ
tûïÏ%©!$# tbqãZÏB÷sã Í=øtóø9$$Î/ tbqãKÉ)ãur no4qn=¢Á9$# $®ÿÊEur öNßg»uZø%yu tbqà)ÏÿZã ÇÌÈ
2. Kitab[11] (Al Quran) ini tidak ada keraguan
padanya; petunjuk bagi mereka yang bertaqwa[12],
3. (yaitu) mereka yang beriman[13] kepada yang ghaib[14], yang
mendirikan shalat[15], dan menafkahkan sebahagian rezki[16] yang Kami
anugerahkan kepada mereka.
Ungkapan ash-shirath al-muttaqin dipertegas oleh ungkapan
shirotolladzina….” Kedua ungkapan
[11] Tuhan menamakan Al Quran dengan Al kitab yang di sini berarti
yang ditulis, sebagai isyarat bahwa Al Quran diperintahkan untuk ditulis.
[12] Takwa Yaitu memelihara diri dari siksaan Allah dengan
mengikuti segala perintah-perintah-Nya; dan menjauhi segala
larangan-larangan-Nya; tidak cukup diartikan dengan takut saja.
[13] Iman ialah kepercayaan yang teguh yang disertai dengan
ketundukan dan penyerahan jiwa. tanda-tanda adanya iman ialah mengerjakan apa
yang dikehendaki oleh iman itu.
[14] Yang ghaib ialah yang tak dapat ditangkap oleh pancaindera.
percaya kepada yang ghjaib yaitu, mengi'tikadkan adanya sesuatu yang maujud
yang tidak dapat ditangkap oleh pancaindera, karena ada dalil yang
menunjukkan kepada adanya, seperti: adanya Allah, malaikat-malaikat, hari
akhirat dan sebagainya.
[15] Shalat menurut bahasa 'Arab: doa. menurut istilah syara' ialah
ibadat yang sudah dikenal, yang dimulai dengan takbir dan disudahi dengan
salam, yang dikerjakan untuk membuktikan pengabdian dan kerendahan diri kepada
Allah. mendirikan shalat ialah menunaikannya dengan teratur, dengan melangkapi
syarat-syarat, rukun-rukun dan adab-adabnya, baik yang lahir ataupun yang
batin, seperti khusu', memperhatikan apa yang dibaca dan sebagainya.
[16] Rezki: segala yang dapat diambil manfaatnya. menafkahkan
sebagian rezki, ialah memberikan sebagian dari harta yang telah direzkikan oleh
Tuhan kepada orang-orang yang disyari'atkan oleh agama memberinya, seperti
orang-orang fakir, orang-orang miskin, kaum kerabat, anak-anak yatim dan
lain-lain.
Kata muttaqin pada ayat kedua ditafsirkan maknanya oleh ayat
ketiga . orang yang bertakwa adalah orang yang mengimani hal-hal yang ghaib
mengerjakn sholat dan seterusnya .
munasabah antar ayat menggunakan pola I’tirad apabila terdapat satu
kalimat atau lebih yang tidak ada kedudukannya dalam I’tirad ( struktur
kalimat) baik dipertengahan kalimat atau diantara dua kalimat yang berhubungan
dengan maknanya.
Contoh QS an-nahl: 57
tbqè=yèøgsur ¬! ÏM»oYt7ø9$# ¼çmoY»ysö7ß Nßgs9ur $¨B cqåktJô±t ÇÎÐÈ
57. dan mereka menetapkan bagi Allah anak-anak
perempuan[831]. Maha suci Allah, sedang untuk mereka sendiri (mereka tetapkan)
apa yang mereka sukai (Yaitu anak-anak laki-laki).
[831] Mereka mengatakan bahwa Allah mempunyai anak perempuan Yaitu
malaikat-malaikat karena mereka sangat benci kepada anak-anak perempuan
sebagaimana tersebut dalam ayat berikutnya.
kata subhanahu pada ayat
diatas merupakan bentuk I’tirad dari dua ayat yang mengantarnya . kata
itu merupakan bantahan bagi klaim orang-orang
kafir yang menetapkan anak perempuan bagi alloh.
Munasabah antar ayat menggunakan
pola tasydid apabila satu ayat atau bagian ayat mempertegas arti ayat
yang terletak disampingnya. Contoh al-fatihah: 6-7
$tRÏ÷d$# xÞºuÅ_Ç9$# tLìÉ)tGó¡ßJø9$# ÇÏÈ
xÞºuÅÀ tûïÏ%©!$# |MôJyè÷Rr& öNÎgøn=tã Îöxî ÅUqàÒøóyJø9$# óOÎgøn=tæ wur tûüÏj9!$Ò9$# ÇÐÈ
6. Tunjukilah[8] Kami jalan yang lurus,
7. (yaitu) jalan orang-orang yang telah Engkau beri nikmat kepada
mereka; bukan (jalan) mereka
yang dimurkai dan bukan (pula jalan) mereka yang sesat.[9]
Ungkapan ash-shirath al-muttaqin dipertegas oleh ungkapan shirotolladzina….”
Kedua ungkapan yang saling memperkuat itu trkadang ditandai dengan huruf
athof (langsung) dan terkadang tidak
pula diperkuat olehnya ( tidak langsung).
Munasabah yang tidak jelas dapat dilihat melalui qara’in
ma’nawiyyah ( hubungan makna) yang terloihat dalam empat pola munasabah
yaitu at-tanzir (perbandingan), al-mudadhat (perlawanan), istithrad (penjelasan
lebih lanjut) , dan at-takhallush( perpindahan).
Munasabah yang berpola tanzir terlihat pada adanya perbandingan
antar ayat-ayat yang berdampingan . contoh Q.S al-anfal: 4-5
y7Í´¯»s9'ré& ãNèd tbqãZÏB÷sßJø9$# $y)ym 4 öNçl°; ìM»y_uy yYÏã óOÎgÎn/u ×otÏÿøótBur ×-øÍur ÒOÌ2 ÇÍÈ
!$yJx. y7y_t÷zr& y7/u .`ÏB y7ÏG÷t/ Èd,ysø9$$Î/ ¨bÎ)ur $Z)Ìsù z`ÏiB tûüÏZÏB÷sßJø9$# tbqèdÌ»s3s9 ÇÎÈ
4. Itulah orang-orang yang beriman dengan
sebenar-benarnya. mereka akan memperoleh beberapa derajat ketinggian di sisi
Tuhannya dan ampunan serta rezki (nikmat) yang mulia.
5. sebagaimana Tuhanmu menyuruhmu pergi dan rumahmu dengan
kebenaran[596], Padahal Sesungguhnya sebagian dari orang-orang yang beriman itu
tidak menyukainya,
pada ayat kelima , alloh memerintah rosulnya agar terus melakukan
perintahnya , meskipun para shahabat tidak menyukainya. Pada ayat keemapat ,
alloh memerintahkannya agar keluar dari rumah untuk berperang. Munasabah antar
kedua ayat tersebut terletak pada perbandingan antara ketidaksukaan para
sahabat terhadap pembagian ghanimah yang dibagikan rosul dan ketidak sukaan
mereka untuk
berperang .padahal sudah jelas
bahwa dalam kedua perbuatan itu terdapat keberuntungan , kemenangan,
ghanimah, dan kejayaan islam.
Munasabah yang
berpolakan al-mudhadat terlihat pada
adanya perlawanan makna antara satu ayat dengan makna lain yang berdampingan.
Contohnya surat al-baqarah : 6
¨bÎ) úïÏ%©!$# (#rãxÿx. íä!#uqy óOÎgøn=tæ öNßgs?öxRr&uä ÷Pr& öNs9 öNèdöÉZè? w tbqãZÏB÷sã ÇÏÈ
6. Sesungguhnya orang-orang kafir, sama saja
bagi mereka, kamu beri peringatan atau tidak kamu beri peringatan, mereka tidak
juga akan beriman.
ayat ini berbicara tentang watak orang kafir dan sikap mereka
terhadap peringatan, sedangkan ayat-ayat sebelumnya berbicara tentang watak
orang mukmin.
Munasabah yang berpolakan istithradh terlihat pada adanya penjelasan
lebih lanjut dari satu ayat. Contoh surat al-a’raf: 26
ûÓÍ_t6»t tPy#uä ôs% $uZø9tRr& ö/ä3øn=tæ $U$t7Ï9 ͺuqã öNä3Ï?ºuäöqy $W±Íur ( â¨$t7Ï9ur
3uqø)G9$# y7Ï9ºs ×öyz 4 Ï9ºs ô`ÏB ÏM»t#uä «!$# óOßg¯=yès9 tbrã©.¤t ÇËÏÈ
26. Hai anak Adam[530], Sesungguhnya Kami telah menurunkan kepadamu
pakaian untuk menutup auratmu dan pakaian indah untuk perhiasan. dan pakaian
takwa[531] Itulah yang paling baik. yang demikian itu adalah sebahagian dari
tanda-tanda kekuasaan Allah, Mudah-mudahan mereka selalu ingat.
Ayat ini, menurut az-zamakhsyari , datang setelah pembicaraan
tentang terbukanya aurat adam-hawa dan ditutupnay aurat tersebut dengan daun.
Hubungan ini dimaksudkan untuk menunjukkan bahwa penciptaan pakaian berupa daun
merupakan karunia allah , telanjang dan terbuka aurat merupakan suatu perbuatan
yang sangat hina ,dan menutupnya merupakan bagian yang dari takwa.
Pola munasabah takhallush terlihat pada perpindahan dari awal
pembicaraan pada maksud tertentu secara halus. Contohnya surat al-a’raf ,
mula-mula allah berbicara tentang para nabi dan umat terdahulu , kemudian
tentang nabi musa dan para pengikutnya yang selanjutnya berkisah tentang nabi
muhammad dan ummatnya.
·
Munasabah antara suatu kelompok ayat dengan kelompok
ayat disampingnya.
Dalam
surat al-baqarah :1-20 allah memulai penjelasannya tentang kebenaran dan fungsi
al-qur’an abgi orang-orang yang bertakwa . dalam kelompok ayat berikutnya
dibicarakan tentang tiga kelompok manusia dan sifat mereka yang berbeda-beda
yaitu mukmin , kafir , dan munafik.
·
Munasabah antar fashilah ( pemisah) dan isi ayat
Munasabah ini mengandung tujuan tertentu yaitu
menguatkan (tamkin) makna yang terkandung dalam suatu ayat . contoh surat
al-ahzab : 25
¨uur
ª!$#
tûïÏ%©!$#
(#rãxÿx.
öNÎgÏàøtóÎ/
óOs9
(#qä9$uZt
#Zöyz
4
s"x.ur
ª!$#
tûüÏZÏB÷sßJø9$#
tA$tFÉ)ø9$#
4
c%x.ur
ª!$#
$Èqs%
#YÍtã
ÇËÎÈ
25. dan Allah menghalau orang-orang yang kafir
itu yang Keadaan mereka penuh kejengkelan, (lagi) mereka tidak memperoleh
Keuntungan apapun. dan Allah menghindarkan orang-orang mukmin dari peperangan
[1209]. dan adalah Allah Maha kuat lagi Maha Perkasa.
Dalam ayat ini, alloh menghindarkan orang-orang mukmin
dari peperangan , bukan karena menganggapnya lemah , melainkan karena alloh
mahakuat dan maha perkasa . adanya
fashilah diantaran kedua penggalan ayat diatas dimaksudkan agar pemahaman
terhadap ayat tersebut menjadi lurus dan sempurna . tujuan lain dari fashilah
adalah memberi penjelasan tambahan yang meskipun tanpa fashilah , makna ayat
sudah jelas. Contohnya surat an-naml: 80
y7¨RÎ)
w
ßìÏJó¡è@
4tAöqyJø9$#
wur
ßìÏJó¡è@
§MÁ9$#
uä!%tæ$!$#
#sÎ)
(#öq©9ur
tûïÌÎ/ôãB
ÇÑÉÈ
80. Sesungguhnya kamu tidak dapat menjadikan
orang-orang yang mati mendengar dan (tidak pula) menjadikan orang-orang yang
tuli mendengar panggilan, apabila mereka telah berpaling membelakang.
Kalimat idza wallau mudbirin merupakan penjelasan
tambahan terhadap makna orang tuli.
·
Munasabah antara awal surat dengan akhir surat yang
sama.
Contohnya dalam surat al-qashas yang diawali dengan penjelasan
perjuangan nabi musa ketika berhadapan dengan kekejaman fir’aun. Atas perintah
dan pertolongan alloh , nabi musa berhasil keluar dari mesir setelah menghadapi
berbagai tekanan . diawal surat ini dijelaskan bahwa nabi musa tidak akan
menolong orang-orang kafir . pada akhir surat, alloh menyampaikan kabar gembira
kepada nabi muhammad yang menghadapi
tekanan dari kaumnyadan janji alloh atas kemenangannya . munasabah
disini terletak dari sisi kesamaan kondisi yang dihadapi oleh kedua nabi
tersebut.
·
Munasabah antara penutup suatu surat dengan awal surat
berikutnya
Contohnya dalam surat al-hadid :1 yang dimulai dengan tasbih
yx¬7y ¬! $tB Îû ÏNºuq»uK¡¡9$# ÇÚöF{$#ur ( uqèdur âÍyèø9$# ãLìÅ3ptø:$# ÇÊÈ
1. semua yang berada di langit dan yang berada di bumi bertasbih
kepada Allah (menyatakan kebesaran Allah). dan Dialah yang Maha Perkasa lagi
Maha Bijaksana.
Ayat ini ber-munasabah dengan akhir surat sebelumnya yaitu
al-waqi’ah : 96, yang memerintahkan untuk bertasbih.
ôxÎm7|¡sù ËLô$$Î/ y7În/u ËLìÏàyèø9$# ÇÒÏÈ
96. Maka bertasbihlah dengan (menyebut) nama Rabbmu yang Maha
besar.
Contoh
lain terdapat dalam permulaan surat al-baqarah ber-munasabah dengan akhir surat
al-fatihah.[7]
4.
Urgensi dan manfaat mempelajari munasabah
Sebagaiman asbabun nuzul , munasabah sangat
berperan penting dalm memahami al-qur’an .pengetahuan munasabah pun dapat
membantah sebagian anggapan bahwa tema-tema al-qur’an kehilangan relevansi
antar satu bagian dengan bagian yang lainnya.
Kegunaan mempelajari munasabah al-qur’an :
a.
Menemukan makna yang tersirat dalam susunan dan urutan
dalam kalimat –kalimat, ayat-ayat, dan suart-surat dalam al-qur’an, sehingga
bagian-bagian dari al-quran saling berhubungan dan tampak menjadi satu
rangkaian yang utuh dan integral.
b.
Mempermudah pemahaman al-qur’an . misalnya suart al-fatihah: disambung
dengan ayat 7 , antar keduanya punya hubungan penjelasan bahwa jalan yang lurus
dimaksud adalah jalan orang-orang yang telah mendapat nikmat dari alloh swt.
c.
Memperkuat keyakinan akan kebenarannya sebagai wahyu dari alloh .
meskipun al-quran terdiri dadri banyak ayat dan
diturunakan ditemapt dan kasus berbeda , namun dalam susunannya terdapat
makna yang dalam berupa hubungan yang kuat anatara satu bagian dengan yang
lain.
d.
Menolak tuduhan bahwa susunan al-qura. n kacau , misalnya tuduhan
muncul karena penempatan surat al-fatihah pada awal mushaf sehingga surat
inilah yang pertama turun . padahal
dalam sejarah , 5 ayat surat al-alaq yang pertama turun kepada nabi muhammad. Akan
tetapi nabi meletakkan surat al-fatihah diawal mushaf yang kemudian disusul
dengan surat al-baqarah . ternyata dalam urutan ini terdapat munasabah surat
al-fatihah mengandung unsur-unsur pokok dari syari’at islam dan pada surta ini
terdapat do’a manusia untuk memohon petunjuk ke jalan yang lurus kepada alloh.
Surat al-baqarah diawali dengan petunjuk
al-kitab sebagai pedoman menuju jalan yang lurus . dengan demikian surat
al-fatihah merupakan titik bahasan yang akan diperinci pada surat berikutnya
dengan menemukan munasabah tersebut. Susunan ayat-ayat dan surat-surat
al-qur’an.[8]
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
1.
Munasabah menurut asy-syuyuti berarti kesempatan,
kedekatan, kerabat, dan gambaran yang berhubungan dengan hukum.
2.
Munasabah yaitu menjelaskan korelasi makna antara
ayat-ayat atau surat-surat baik korelasi bersifat umum atau khusus.
3.
Munasabah dianggap penting dalam memahami al-quran
karena dengan adanya munasabah dapat membantai anggapan-anggapan yang keliru
tentang al-qur’an.
4.
Munasabah dapat dibagi kedalam dua kelompok yaitu
munasabah berdasarkan sifat dan materinya.
5.
Munasabah dapat digunakan untuk menemukan
makna ,memperkuat keyakinan , dan menolak tuduhan .
DAFTAR PUSTAKA
Anwar ,rosihan. Ulumul qur’an . Bandung : pusataka setia 2000
Munzir dkk, ilmu-ilmu al-qur’an . Lampung : pusikamla 2009
Syadali, ahmad dan rofi’I ahmad . ulumul qur’an 1. Bandung :
pustaka setia 1997
Quthan, manna’ul. Pembahasan ilmu al-qur’an 2 . jakarta :
rineka cipta 1995
[1]
Munzir dkk, ilmu-ilmu al-qur’an. Lampung : pusikamla 2009, hlm 91
[2] Rosihan anwar. Ulumul qur’an . bandung :
pustaka setia 2000, hlm 84-86
[3] Ahmad syadali, ahmad rofi’I . ilmu al-qur’an 1. Bandung :pustka setia 1997,
hlm 168
[4]
Ibid , hlm 86
[5]
Mana’ul qathan. Pembahasan ilmu al-quran 1 . jakarta: rineka cipta 1995 , hlm
104-105
[6]
Munzir hlm 93
[7] Rosihan ,hlm 86-100
[8] Munzir
, hlm 97-98
Tidak ada komentar:
Posting Komentar